Sabtu, 02 Mei 2009

Internet sebagai Media Komunikasi Terefektif Era Globalisasi

Internet sebagai Media Komunikasi Terefektif Era Globalisasi

Komunikasi di era globalisasi.
Era globalisasi adalah era keterbukaan. Dimana batas-batas sebuah Negara yang secara fisik terpisah, menjadi terbuka. Keterbukaan ini mengandung makna bahwa sebuah Negara dapat melakukan kegiatan baik dalam bidang ekonomi, social atau budaya di tanah Negara lain. Untuk menyambut era globalisasi, tentunya sebuah Negara harus melakukan persiapan yang matang. Termasuk diantaranya persiapan terhadap media komunikasi.
Ada dua macam media komunikasi: langsung dan tak langsung. Dengan menggunakan media komunikasi langsung, pesan yang dikeluarkan pengirim bias langsung dibaca oleh penerima. Sementara dengan media komunikasi tak langsung, pembacaan pesan peneriman dapat dilakukan sewaktu-waktu setelah pesan tersebut terkirim. Kedua macam media komunikasi ini masing-masing ada untung-ruginya. Beberapa masalah seperti penyebaran pengumuman lebih cocok dikomunikasikan dengan media tidak langsung. Masalah-masalah yang membutuhkan diskusi antar beberapa pihak memerlukan sarana komunikasi langsung.

Globalisasi melahirkan inovasi berupa tekhnologi
Di era globalisasi, setiap Negara harus mampu memfasilitasi media komunikasi yang mumpuni. Hal ini disebabkan karena timbulnya persaingan yang semakin sengit dan terbuka. Maka era globalisasi melahirkan tekhnologi untuk memudahkan segalan informasi, bahkan dikatakan jika sebuah Negara tidak mempunyai tekhnologui informasi,, maka Negara tersebut bias disebut ‘buta huruf”.
Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karma didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan.ilmu pengetahuan.dani teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan teirhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan.teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.
Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan computer, internet dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita. Aktifitas network globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan tingkat produktivitas;dan pada saat bersamaan juga menyebabkan perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat.

Komunikasi efektif melalaui internet
Peran Internet tidak bisa dipungkiri begitu penting sehingga dalam derajat tertentu, TI disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal dan kemunculannya dianggap sebagai penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia "maya". Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer, khususnya mikro-prosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan.
Setidaknya ada beberapa karakteristik menonjol yang ditimbulkan oleh fenomena ini:
Pertama, pelipatan ruang-waktu (time-space compression). Melipat waktu artinya memperpendek jarak waktu, dengan meningkatkan kecepatan (velocity) atau memperpendek durasi. Melipat ruang artinya memperkecil jarak ruang (spatial), dengan cara memperpendek waktu tempuh di dalam ruang itu. Tapi melipat ruang adalah sekaligus melipat waktu, dan sebaliknya, karena ruang tidak dapat dipisahkan secara ontologis dari waktu. David Harvey menyebut kecenderungan ini sebagai pemampatan ruang-waktu, yaitu bagaimana hambatan ruang diatasi dengan teknologi, sehingga menciptakan semacam percepatan dunia kehidupan.(Harvey:1990:50)
Kedua, pemadatan waktu-tindakan (time-action condensation). Artinya pemdatan berbagai tindakan ke dalam satuan waktu tertentu (detik, menit, jam, hari), dalam rangka memperpendek jarak dan durasi tindakan dengan tujuan efisiensi waktu: sebanyak mungkin tindakan dalam sedikit mungkin waktu. Dulu kita melakukan tindakan dalam satu waktu tertentu. Kini kita dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang sama.
Ketiga, miniaturisasi ruang-waktu (time-space miniaturisation). Baik ruang maupun waktu, keduanya dapat dikerdilkan. Dalam pengertian diredusir ke dalam berbagai dimensi, aspek, sifat, dan bentuk asalnya, dengan cara memindahkan wujudnya ke dalam wujud lain yang lebih ringkas dalam bentuk media representasi (gambar, fotografi, televisi, video, internet). Di sini, miniaturisasi ruang-waktu dalam pengertian dominasi simulasi atas realitas, yaitu kekuatan citra dan informasi mengklaim dirinya sebagai realitas dan kebenaran.
Keempat, pemadatan ruang-waktu simbolik (symbolic time-space compression) yaitu peringkasan dalam dunia simbol itu sendiri. Ada berbagai mekanisme dalam bahasa yang memungkinkan sebuah simbol diringkas atau disingkat sedemikian rupa, sehingga pesan dan makna dapat disampaikan. Akan tetapi, ada sebuah proses pelipatan simbolik yang telah melampaui kemampuan bahasa untuj mengungkapkan makna, yaitu ketika bahasa diringkas, dipadatkan, dan diacak atau diredusir sebagai simbol dan tanda semata.
Kelima, peringkasan ruang-waktu psikis (psychal time-space condensation). Pelipatan dan peringkasan keempat hal di atas sebagai akibat kemajuan telekomunikasi, transformasi, dan informasi, menimbulkan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap dunia psikis. Dalam hal ini adalah persepsi dan pandangan manusia terhadap ruang dan waktu itu sendiri. Persepsi tentang jauh/dekat, luar/dalam, cepat/lambat, kini mengalami perubahan yang mendasar. Apa yang jauh kini dapat dirasakan dekat, sebaliknya yang dekat dapat menjadi jauh secara psikis. Begitu pula halnya dengan persepsi manusia tentang nyata/fantasi, asli/palsu, realitas/simulasi.
Daftar Pustaka

Badiyo, Blog, Fenomena Baru di Era Global, badiyo.multiply.com, 2008.
Widada, Ari, Perkembangan Teknologi Informasi di Era Globalisasi, www.uny.ac.id, 2007.
Prastowo , Bambang Nurcahyo, Memanfaatkan Internet untuk Membantu Kelancaran Kerja Organisasi Sosial, prastowo.staff.ugm.ac.id, 1999
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa:Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, 2005.
Prisgunanto, Ilham, Praktik ilmu Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari, Teraju, Jakarta, 2004

Related Posts

Internet sebagai Media Komunikasi Terefektif Era Globalisasi
4/ 5
Oleh

Sertakan komentar anda