Ilmu
Pengetahuan dan Teori Komunikasi
Menurut
Littlejohn dalam buku Theories of Human
Communication selama orang merasa heran tentang dunia, maka mereka akan
tertipu oleh misteri-misteri kemanusiaan. Apa yang terjadi di sekitar kita,
bisa jadi akan sangat membingungkan ketika kita mencoba untuk memahaminya
dengan sistematis. Harus diakui bahwa setiap aspek kehidupan kita tidak lepas
dengan apa yang dinamakan dengan komunikasi dengan orang lain.
Lalu
apa yang disebut komunikasi itu?. Banyak pakar komunikasi atau akademisi yang
susah untuk mendefinisikan dan menjelaskan pengalaman kemanusiaan yang
universal itu. Namun, para ahli kemudian menyusun pemahaman-pemahaman atau
teori-teori tentang komunikasi. Dengan pemahaman dan teori-teori itu, akan
memudahkan kita membuat perbedaan atau mengintepretasikan tentang komunikasi.
Mempelajari
teori komunikasi akan membantu kita untuk melihat hal-hal yang belum pernah
kita lihat sebelumnya atau kita akan melihat sesuatu yang tidak terlihat dalam
kehidupan kita sehari-hari. Dengan teori-teori itu lah maka akan menjadi alat
bantu kita untuk melihat proses-proses dan pengalaman dari sebuah proses
komunikasi.
Definisi Komunikasi
Sebagaimana
disebut di awal, sangat sulit untuk mendefinisikan komunikasi. Sejumlah ahli
berusaha mendefinisikan komunikasi, namun membuat satu definisi yang pasti
tidaklah mungkin dilakukan. Namun, Frank Dance kemudian membuat langkah besar
dalam mengklarifikasi konsep yang masih kasar tersebut. Dance menggarisbawahi
sejumlah elemen untuk membedakan komunikasi. Dia menemukan tiga hal dari perbedaan konsep yang
penting yang menbentuk dasar komunikasi yaitu
1. Dimensi
pengamatan. Dalam arti yang umum atau luas, komumikasi merupakan proses
menghubungkan hal-hal yang terputus. Sedangkan dalam arti lainnya, komunikasi
merupakan sistem untuk menyampaikan informasi.
2. Dimensi
intensionalitas yang lebih dimaknai sebagai proses pengiriman dan penerimaan
pesan. Mengirimkan pesan dimaksudkan untuk memengaruhi sikap penerima pesan.
Pendek kata, bagaimana suatu informasi itu disampaikan.
3. Dimensi
penilaian normatif. Dalam definisi ini sudah bisa dilihat bagaimana
keefektifan, keberhasilan penyampaian informasi dalam proses komunikasi itu.
Pada
intinya, Dance berusaha menentukan konsep komunikasi yang meliputi banyak sudut
pandang. Dia lebih memilih kumpulan konsep ketimbang teori atau definisi
tunggal tentang komunikasi.
Komunikasi
telah diteliti sejak dahulu kala. Namun, komunikasi menjadi bahasan yang
penting sejak abad ke-20. W Barnett Pearce nilai komunikasi mengalami
perkembangan yang revolusioner yang sebagian besar dipengaruhi oleh
meningkatnya teknologi komunikasi. Komunikasi sudah menjadi bagian penting dalam
kehidupan kita. Di Amerika, komunikasi menjadi alat propaganda dan opini pubik
serta media memiliki peranan penting di bidang komersial, pemasaran dan
periklanan. Perkembangan komunikasi sangat pesat setelah Perang Dunia II dan
penelitian tentang komunikasi berkembang pesat khususnya yang menyangkut apa
yang diraih dan yang ditunjukkan.
Robert
T Craig menggambarkan teori komunikasi membikin langkah besar untuk menyatukan
beberapa bidang (kajian ilmu) yang sedikit berbeda dan menunjukkan suatu yang
sangat rumit. Menurut dia, komunikasi tidak akan memiliki satu teori tunggal
atau kelompok teori. Teori komunikasi selalu memiliki gagasan yang berbeda
terkait dengan kehidupan dan maka dari itu ada beberapa banyak pilihan. Craig
menyatakan, dalam kajian komunikasi harus dicari pola hubungan yang berbeda
yaitu menyangkut pemahaman tentang persamaan dan perbedaan di antara
teori-teori itu. Di sini dilihat bagaimana teori-teori itu bisa bersatu atau
malah berlawanan. Untuk itu, diperlukan metamodel atau model dari seluruh model
yang ada. Maka dari itu, harus disusun definisi sebuah teori.
Craig
beranggapan bahwa komunikasi merupakan proses utama kehidupan manusia
dijalankan. Banyak pengalaman yang dijalankan oleh manusia, maka banyak pula
bentuk-bentuk komunikasi yang dihasilkan. Sebab, komunikasi memiliki sifat yang
dinamis dalam berbagai situasi. Craig memiliki pemikiran, komunikasi bukan
merupakan fenomena yang sekunder yang bisa dijelaskan oleh factor psikologi,
sosiologi, budaya atau ekonomi. Akan tetapi, komunikasi merupakan hal yang
utama, dan merupakan proses social yang konstruktif yang bisa menjelaskan semua
factor-faktor lain.
Menurut
Craig ada tujuh tradisi yang memberikan cara berbeda untuk membahas tentang
komunikasi. (1) Retorika (2) Semiotik (3) Fenomenologis (4) Sibernetik (5)
sosiopsikologi (6) sosiokultural (7) kritikal.
Proses Penelitian Komunikasi
Memahami
komunikasi sebagai bidang dan teori-teorinya, itu merupakan proses dasar dalam
penelitian komunikasi. Penelitian adalah kajian yang sistematis dari sebuah
pengalaman dan mendasarkan pada pemahaman, pengetahuan dan teori. Tahap pertama
penelitian adalah melakukan pertanyaan. Gerrard Miller dan Henry Nicholson mempercayai bahwa penelitian tidak lah lebih
dari sebuah proses mengajukan pertanyaan yang menarik dan signifikan. Juga
memberi jawaban yang sistematik untuk mereka. Tahap kedua adalah melakukan
pengamatan. Akademisi harus mencari jawaban dengan melakukan observasi terhadap
fenomena dalam penyelidikan atau penelitian itu. Tahap ketika adalah menyusun
jawaban. Dalam tahap ini, peneliti harus mendefinisikan, menggambarkan dan
menjelaskan untuk menilai dan menginterpretasikan apa yang telah diamati.
Inilah yang disebut teori.
Metode
penetilian dapat dibagi dalam tiga kelompok ilmu pengetahuan yakni Ilmiah,
humanis dan ilmu pengetahuan sosial. Tapi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan
tersebut memiliki perbedaan penting.
Gagasan Sebuah Teori
Pada
dasarnya, teori menyusun dan menyatukan pengetahuan, jadi kita tidak perlu
melakukan penelitian dari awal. Sebab, hasil penelitain dari para peneliti
telah memberikan telah menyediakan poin awal untuk memahami bidang apa pun.
Teori komunikasi bisa mendasarkan pada teori tunggal yang mana bisa digunakan
untuk menandakan kearifan kolektif yang telah ditemukan dari teori-teori yang
berhubungan dengan komunikasi.
Semua
teori adalah abstraksi. Teori bisa mengurangi pengalaman menjadi kategori dan
hasilnya selalu melahirkan sesuatu. Teori memberikan suatu cara untuk menemukan
“kebenaran” dari sebuah fenomena, tapi hal tersebut bukan satu-satunya jalan
untuk memandang fenomena tersebut.
Dimensi Teori
Dalam
buku Littlejohn, ada empat dimensi teori yaitu asumsi filosofi, konsep,
penjelasan dan prinsip.
Asumsi Filosofi. Titik
awal dari semua teori adalah asumsi filosofi yang mendasarinya. Asumsi yang
dipakai oleh pakar teori adalah bagaimana menentukan teori itu digunakan.
Menentukan asumsi-asumsi merupakan langkah pertama untuk memahami teori itu.
Asumsi-asumsi itu antara lain mengenai:
1. Epistemologi.
Epistemologi merupakan bagian dari filosofi yang membahas pengetahuan atau
tentang orang-orang mengetahui apa yang mereka tahu. Di sini akan muncul
beberapa pertanyaan-pertanyaan antara lain tingkat yang mana pengetahuan itu
ada sebelum pengalaman? Tingkat yang mana pengetahuan itu menjadi pasti? Dengan
proses apa pengetahuan itu ada? Pada tingkat mana pengetahuan itu dapat menjadi
eksplisit? Jadi peneliti melakukan penelitian dan menyusun teori tergantung
besarnya asumsi-asumsi epistemology mereka.
2. Ontologi.
Yakni sebuah filosofi yang peduli dan berhubungan dengan makluk hidup.
Epistemologi dan ontology berjalan bergandengan karena ide atau gagasan
pengetahuan sebagian besar tergantung pada pemikiran kita.
3. Aksiologi.
Aksiologi merupakan bagian dari filosofi yang peduli/fokus pada mempelajari
tentang nilai-nilai. Nilai-nilai apa yang akan memandu penelitian dan apa
implikasi dari nilai itu bagi proses penelitian.
Konsep. Konsep memberi tahu
kita tentang apa yang dilihat oleh ahli teori dan apa yang dinilai penting.
Untuk membuat konsep, para pakar komunikasi selalu mengamati berbagai variabl
dalam berinteraksi dengan manusia lainnya dan kemudian mengelompokkan serta
member tanda menurut pola yang didapatkan
Penjelasan. Penjelasan
merupakan dimensi selanjutnya dari sebuah teori dan kemudian para ahli teori
mengidentifikasi pola hubungan dari masing-masing variabel. Ada dua penjelasan
yang dikenal yaitu penjelasan klausal dan penjelasan praktis. Dalam penjelasan
klausal, setiap kejadian selalu dibungkan dalam suatu sebab akibat, yakni suatu
variabel merupakan akibat dari variabel yang lain. Sedangkan penjelasan praktismencoba
menjelasakan aksi-aksi atau tindakan yang berhubungan dengan aksi atau tindakan
yang disusun untuk mencapai tujuan.
Prinsip. Prinsip
akan memberikan pegangan yang dapat membantu kita untuk member arti suatu
kejadian, membuat penilaian tentang kejadian, dan bagaimana harus bertindak
dalam situasi itu. Prisip ada tiga bagian yaitu mengidentifikasi situasi atau
kegiatan, memberikan norma atau nilai dan menghubungkan antara tindakan dengan
akibat.
Teori Nomotetik
Teori
ini didefinisikan sebagai langkah dengan melihat hokum yang universal atau
umum. Pendekatan ini didominasi lebih mempengaruhi pengetahuan alam dan banyak
member contoh dalam pengetahuan sosial. Teori ini bertujuan menggambarkan
dengan cermat cara kehidupan sosial dapat berjalan. Tradisi teori ini tidak
membuat suatu penilaian atau memberi saran mengenai suatu masalah. Proses
penelitian dalam tradisi yakni peneliti membuat hipotesa mengenai hubungan
antarvariabel.
Asumsi Filosofi.
Dalam teori nomotetik mengambil posisi dalam pertanyaan-pertanyaan terkait
epistemologi, ontologi dan aksiologi. Dalam epistemologi, teori ini cenderung
mendukung ide parah ahli empiris dan rasionalis yang menyatakan kenyataan
berbeda dalam kehidupan manusia. Untuk aksiologi, teori ini mengambil nilai
yang netral yakni pengetahuan berada di atas nilai dan tidak memerankan peranan
dalam ilmu pengetahuan. Dalam ontologi beranggapan perilaku didasarkan pada tanggung
jawab biologi dan lingkungan. Teori nomotetik bermaksud membuat pernyataan
tentang fenomena dan mengembangkan generalisasi yang tetap benar di antara situasi dan waktu.
Konsep. Dalam nomotetik,
penelitian harus memiliki ketepatan dalam melakukan pengamatan. Jadi, semua
variabel dan hipotesa harus dijelaskan dengan tepat tentang bagaimana cara
melakukan pengamatan.
Penjelasan. Dalam
teori nomotetik penjelasan bersifat kausal. Menguji hubungan linear sebab
akibat harus dilakukan secara hati-hati. Penjelasan klausal menghasilkan hukum
yang melindungi-pernyataan tentang teori sebab dan akibat yang relevan dengan
susunan variabel dan di antara situasi.
Teori Praktis
Dalam
buku Littejohn, teori prkatis disusun untuk mengumpulkan perbedaan di antara situasi
guna member pemahaman yang member peneliti
mempertimbangkan alternatif tindakan guna meraih tujuan. Robun Penman
menyebutkan ada lima dasar dalam tindakan praktis yang menyebutkan berbedanya
penyusunan tersebut dari ilmu tradisional. Pertama, tindakan itu bersifat
sukareja. Manusia kebanyakan memotivasi diri mereka sendiri dan memperkirakan
perilakunya berdasar faktor eksternal adalah suatu variabel yang tidak mungkin.
Kedua, tradisi tindakan prkatis, pengetahuan dihasilkan oleh kehidupan sosial.
Ini artinya teori komunikasi itu diciptakan oleh proses komunikasi dan
interaksi. Ketiga, semua teori berkaitan dengan sejarah. Keempat, teori itu
memengaruhi kenyataan yang mereka bungkus atau tutup. Kelima, teori berkaitan
dengan nilai, tidak netral dari teori yang menguntungkan.
Asumsi filosofis.
Dalam epistemology, teori praktis cenderung menilai bahwa manusia mengambil
peran yang aktif ketika menyusun ilmu pengetahuan. Pengetahuan ada tidak dari
penemuan akan tetapi didapat dari interaksi antara siapa dan pengetahuannya.
Dalam teori ini tidak dicari pelindung hukum atau universal tetapi untuk
menggambarkan kekayaan konteks ketika individu itu dioperasikan. Dalam
ontologi, teoti praktis diasumsikan bahwa tiap manusia merupakan hal yang
diarahkan oleh tujuan guna membuat pengertian, memiliki tujuan, mbuat
pilihan-pilihan yang nyata dan berbuat
dengan cara yang disengaja. Sedangkan dalam askiologi, teori ini sadar tentang
nilai.
Konsep.
Konsep dalam pendekatan teori praktis lebih cenderung tidak ditampilkan sebagai
sesuatu yang universal. Orang-orang merspospons dengan hal yang beda dan dalam
situasi yang beda pula. Konsep yang penting tidak bisa diukur.
Penjelasan.
Teori ini cenderung mamakai kebutuhan yang praktis sebagai dasar untuk
penjelasan. Untuk menghubungkan dalam mencapai tujuan ke depan menggunakan
aturan atau norma sosial.
Prinsip.
Teori praktis berbeda dengan teori nomotetik yang menonjolkan dimensi asumsi,
konsep, penjelasan dan prinsip. Di sini, prinsip-prinsip merupakan panduan
untuk refleksi dan tindakan. Ketika suatu teori menyertakan prinsip-prinsip,
maka hal itu dikatakan sebagai teori praktis. Robert T Craig dan Karen
menyatakan teori praktis memberikan prinsip yang menjadi penghubung untuk menyusun
model normatif yang sifatnya sementara, bisa diperbarui, bisa diterima secara
rasional yang relevan dengan teori paktis yang besar.
Evaluasi Teori Komunikasi
Semua
teori memiliki kelemahan sehingga kita tidak akan pernah mendapatkan satu teori
yang paling benar. Ruang lingkup teori merupakan kelengkapan suatu teori. Ruang
lingkup teori tergantung pada prinsip bahwa penjelasan teori harus umum
Ilmu Pengetahuan dan Teori Komunikasi
4/
5
Oleh
Muh Isa Al Mansyur
Sertakan komentar anda