Jumat, 01 Januari 2016

Ilmu Pengetahuan dan Teori Komunikasi


Ilmu Pengetahuan dan Teori Komunikasi

Menurut Littlejohn dalam buku Theories of Human Communication selama orang merasa heran tentang dunia, maka mereka akan tertipu oleh misteri-misteri kemanusiaan. Apa yang terjadi di sekitar kita, bisa jadi akan sangat membingungkan ketika kita mencoba untuk memahaminya dengan sistematis. Harus diakui bahwa setiap aspek kehidupan kita tidak lepas dengan apa yang dinamakan dengan komunikasi dengan orang lain.
Lalu apa yang disebut komunikasi itu?. Banyak pakar komunikasi atau akademisi yang susah untuk mendefinisikan dan menjelaskan pengalaman kemanusiaan yang universal itu. Namun, para ahli kemudian menyusun pemahaman-pemahaman atau teori-teori tentang komunikasi. Dengan pemahaman dan teori-teori itu, akan memudahkan kita membuat perbedaan atau mengintepretasikan tentang komunikasi.
Mempelajari teori komunikasi akan membantu kita untuk melihat hal-hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya atau kita akan melihat sesuatu yang tidak terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan teori-teori itu lah maka akan menjadi alat bantu kita untuk melihat proses-proses dan pengalaman dari sebuah proses komunikasi.
Definisi Komunikasi
Sebagaimana disebut di awal, sangat sulit untuk mendefinisikan komunikasi. Sejumlah ahli berusaha mendefinisikan komunikasi, namun membuat satu definisi yang pasti tidaklah mungkin dilakukan. Namun, Frank Dance kemudian membuat langkah besar dalam mengklarifikasi konsep yang masih kasar tersebut. Dance menggarisbawahi sejumlah elemen untuk membedakan komunikasi. Dia  menemukan tiga hal dari perbedaan konsep yang penting yang menbentuk dasar komunikasi yaitu
1.    Dimensi pengamatan. Dalam arti yang umum atau luas, komumikasi merupakan proses menghubungkan hal-hal yang terputus. Sedangkan dalam arti lainnya, komunikasi merupakan sistem untuk menyampaikan informasi.
2.    Dimensi intensionalitas yang lebih dimaknai sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan. Mengirimkan pesan dimaksudkan untuk memengaruhi sikap penerima pesan. Pendek kata, bagaimana suatu informasi itu disampaikan.
3.    Dimensi penilaian normatif. Dalam definisi ini sudah bisa dilihat bagaimana keefektifan, keberhasilan penyampaian informasi dalam proses komunikasi itu.
Pada intinya, Dance berusaha menentukan konsep komunikasi yang meliputi banyak sudut pandang. Dia lebih memilih kumpulan konsep ketimbang teori atau definisi tunggal tentang komunikasi.
Komunikasi telah diteliti sejak dahulu kala. Namun, komunikasi menjadi bahasan yang penting sejak abad ke-20. W Barnett Pearce nilai komunikasi mengalami perkembangan yang revolusioner yang sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya teknologi komunikasi. Komunikasi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Di Amerika, komunikasi menjadi alat propaganda dan opini pubik serta media memiliki peranan penting di bidang komersial, pemasaran dan periklanan. Perkembangan komunikasi sangat pesat setelah Perang Dunia II dan penelitian tentang komunikasi berkembang pesat khususnya yang menyangkut apa yang diraih dan yang ditunjukkan.
Robert T Craig menggambarkan teori komunikasi membikin langkah besar untuk menyatukan beberapa bidang (kajian ilmu) yang sedikit berbeda dan menunjukkan suatu yang sangat rumit. Menurut dia, komunikasi tidak akan memiliki satu teori tunggal atau kelompok teori. Teori komunikasi selalu memiliki gagasan yang berbeda terkait dengan kehidupan dan maka dari itu ada beberapa banyak pilihan. Craig menyatakan, dalam kajian komunikasi harus dicari pola hubungan yang berbeda yaitu menyangkut pemahaman tentang persamaan dan perbedaan di antara teori-teori itu. Di sini dilihat bagaimana teori-teori itu bisa bersatu atau malah berlawanan. Untuk itu, diperlukan metamodel atau model dari seluruh model yang ada. Maka dari itu, harus disusun definisi sebuah teori.
Craig beranggapan bahwa komunikasi merupakan proses utama kehidupan manusia dijalankan. Banyak pengalaman yang dijalankan oleh manusia, maka banyak pula bentuk-bentuk komunikasi yang dihasilkan. Sebab, komunikasi memiliki sifat yang dinamis dalam berbagai situasi. Craig memiliki pemikiran, komunikasi bukan merupakan fenomena yang sekunder yang bisa dijelaskan oleh factor psikologi, sosiologi, budaya atau ekonomi. Akan tetapi, komunikasi merupakan hal yang utama, dan merupakan proses social yang konstruktif yang bisa menjelaskan semua factor-faktor lain.
Menurut Craig ada tujuh tradisi yang memberikan cara berbeda untuk membahas tentang komunikasi. (1) Retorika (2) Semiotik (3) Fenomenologis (4) Sibernetik (5) sosiopsikologi (6) sosiokultural (7) kritikal.
Proses Penelitian Komunikasi
Memahami komunikasi sebagai bidang dan teori-teorinya, itu merupakan proses dasar dalam penelitian komunikasi. Penelitian adalah kajian yang sistematis dari sebuah pengalaman dan mendasarkan pada pemahaman, pengetahuan dan teori. Tahap pertama penelitian adalah melakukan pertanyaan. Gerrard Miller dan Henry Nicholson  mempercayai bahwa penelitian tidak lah lebih dari sebuah proses mengajukan pertanyaan yang menarik dan signifikan. Juga memberi jawaban yang sistematik untuk mereka. Tahap kedua adalah melakukan pengamatan. Akademisi harus mencari jawaban dengan melakukan observasi terhadap fenomena dalam penyelidikan atau penelitian itu. Tahap ketika adalah menyusun jawaban. Dalam tahap ini, peneliti harus mendefinisikan, menggambarkan dan menjelaskan untuk menilai dan menginterpretasikan apa yang telah diamati. Inilah yang disebut teori.
Metode penetilian dapat dibagi dalam tiga kelompok ilmu pengetahuan yakni Ilmiah, humanis dan ilmu pengetahuan sosial. Tapi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan tersebut memiliki perbedaan penting.

Gagasan Sebuah Teori

Pada dasarnya, teori menyusun dan menyatukan pengetahuan, jadi kita tidak perlu melakukan penelitian dari awal. Sebab, hasil penelitain dari para peneliti telah memberikan telah menyediakan poin awal untuk memahami bidang apa pun. Teori komunikasi bisa mendasarkan pada teori tunggal yang mana bisa digunakan untuk menandakan kearifan kolektif yang telah ditemukan dari teori-teori yang berhubungan dengan komunikasi.
Semua teori adalah abstraksi. Teori bisa mengurangi pengalaman menjadi kategori dan hasilnya selalu melahirkan sesuatu. Teori memberikan suatu cara untuk menemukan “kebenaran” dari sebuah fenomena, tapi hal tersebut bukan satu-satunya jalan untuk memandang fenomena tersebut.


Dimensi Teori
Dalam buku Littlejohn, ada empat dimensi teori yaitu asumsi filosofi, konsep, penjelasan dan prinsip.
Asumsi Filosofi. Titik awal dari semua teori adalah asumsi filosofi yang mendasarinya. Asumsi yang dipakai oleh pakar teori adalah bagaimana menentukan teori itu digunakan. Menentukan asumsi-asumsi merupakan langkah pertama untuk memahami teori itu. Asumsi-asumsi itu antara lain mengenai:
1.    Epistemologi. Epistemologi merupakan bagian dari filosofi yang membahas pengetahuan atau tentang orang-orang mengetahui apa yang mereka tahu. Di sini akan muncul beberapa pertanyaan-pertanyaan antara lain tingkat yang mana pengetahuan itu ada sebelum pengalaman? Tingkat yang mana pengetahuan itu menjadi pasti? Dengan proses apa pengetahuan itu ada? Pada tingkat mana pengetahuan itu dapat menjadi eksplisit? Jadi peneliti melakukan penelitian dan menyusun teori tergantung besarnya asumsi-asumsi epistemology mereka.
2.    Ontologi. Yakni sebuah filosofi yang peduli dan berhubungan dengan makluk hidup. Epistemologi dan ontology berjalan bergandengan karena ide atau gagasan pengetahuan sebagian besar tergantung pada pemikiran kita.
3.    Aksiologi. Aksiologi merupakan bagian dari filosofi yang peduli/fokus pada mempelajari tentang nilai-nilai. Nilai-nilai apa yang akan memandu penelitian dan apa implikasi dari nilai itu bagi proses penelitian.
Konsep. Konsep memberi tahu kita tentang apa yang dilihat oleh ahli teori dan apa yang dinilai penting. Untuk membuat konsep, para pakar komunikasi selalu mengamati berbagai variabl dalam berinteraksi dengan manusia lainnya dan kemudian mengelompokkan serta member tanda menurut pola yang didapatkan
Penjelasan. Penjelasan merupakan dimensi selanjutnya dari sebuah teori dan kemudian para ahli teori mengidentifikasi pola hubungan dari masing-masing variabel. Ada dua penjelasan yang dikenal yaitu penjelasan klausal dan penjelasan praktis. Dalam penjelasan klausal, setiap kejadian selalu dibungkan dalam suatu sebab akibat, yakni suatu variabel merupakan akibat dari variabel yang lain. Sedangkan penjelasan praktismencoba menjelasakan aksi-aksi atau tindakan yang berhubungan dengan aksi atau tindakan yang disusun untuk mencapai tujuan.
Prinsip. Prinsip akan memberikan pegangan yang dapat membantu kita untuk member arti suatu kejadian, membuat penilaian tentang kejadian, dan bagaimana harus bertindak dalam situasi itu. Prisip ada tiga bagian yaitu mengidentifikasi situasi atau kegiatan, memberikan norma atau nilai dan menghubungkan antara tindakan dengan akibat.
Teori Nomotetik
Teori ini didefinisikan sebagai langkah dengan melihat hokum yang universal atau umum. Pendekatan ini didominasi lebih mempengaruhi pengetahuan alam dan banyak member contoh dalam pengetahuan sosial. Teori ini bertujuan menggambarkan dengan cermat cara kehidupan sosial dapat berjalan. Tradisi teori ini tidak membuat suatu penilaian atau memberi saran mengenai suatu masalah. Proses penelitian dalam tradisi yakni peneliti membuat hipotesa mengenai hubungan antarvariabel.
Asumsi Filosofi. Dalam teori nomotetik mengambil posisi dalam pertanyaan-pertanyaan terkait epistemologi, ontologi dan aksiologi. Dalam epistemologi, teori ini cenderung mendukung ide parah ahli empiris dan rasionalis yang menyatakan kenyataan berbeda dalam kehidupan manusia. Untuk aksiologi, teori ini mengambil nilai yang netral yakni pengetahuan berada di atas nilai dan tidak memerankan peranan dalam ilmu pengetahuan. Dalam ontologi beranggapan perilaku didasarkan pada tanggung jawab biologi dan lingkungan. Teori nomotetik bermaksud membuat pernyataan tentang fenomena dan mengembangkan generalisasi yang tetap benar  di antara situasi dan waktu.
Konsep. Dalam nomotetik, penelitian harus memiliki ketepatan dalam melakukan pengamatan. Jadi, semua variabel dan hipotesa harus dijelaskan dengan tepat tentang bagaimana cara melakukan pengamatan.
Penjelasan. Dalam teori nomotetik penjelasan bersifat kausal. Menguji hubungan linear sebab akibat harus dilakukan secara hati-hati. Penjelasan klausal menghasilkan hukum yang melindungi-pernyataan tentang teori sebab dan akibat yang relevan dengan susunan variabel dan di antara situasi.
Teori Praktis
Dalam buku Littejohn, teori prkatis disusun untuk mengumpulkan perbedaan di antara situasi guna member pemahaman yang member peneliti  mempertimbangkan alternatif tindakan guna meraih tujuan. Robun Penman menyebutkan ada lima dasar dalam tindakan praktis yang menyebutkan berbedanya penyusunan tersebut dari ilmu tradisional. Pertama, tindakan itu bersifat sukareja. Manusia kebanyakan memotivasi diri mereka sendiri dan memperkirakan perilakunya berdasar faktor eksternal adalah suatu variabel yang tidak mungkin. Kedua, tradisi tindakan prkatis, pengetahuan dihasilkan oleh kehidupan sosial. Ini artinya teori komunikasi itu diciptakan oleh proses komunikasi dan interaksi. Ketiga, semua teori berkaitan dengan sejarah. Keempat, teori itu memengaruhi kenyataan yang mereka bungkus atau tutup. Kelima, teori berkaitan dengan nilai, tidak netral dari teori yang menguntungkan.
Asumsi filosofis. Dalam epistemology, teori praktis cenderung menilai bahwa manusia mengambil peran yang aktif ketika menyusun ilmu pengetahuan. Pengetahuan ada tidak dari penemuan akan tetapi didapat dari interaksi antara siapa dan pengetahuannya. Dalam teori ini tidak dicari pelindung hukum atau universal tetapi untuk menggambarkan kekayaan konteks ketika individu itu dioperasikan. Dalam ontologi, teoti praktis diasumsikan bahwa tiap manusia merupakan hal yang diarahkan oleh tujuan guna membuat pengertian, memiliki tujuan, mbuat pilihan-pilihan yang nyata  dan berbuat dengan cara yang disengaja. Sedangkan dalam askiologi, teori ini sadar tentang nilai.
Konsep. Konsep dalam pendekatan teori praktis lebih cenderung tidak ditampilkan sebagai sesuatu yang universal. Orang-orang merspospons dengan hal yang beda dan dalam situasi yang beda pula. Konsep yang penting tidak bisa diukur.
Penjelasan. Teori ini cenderung mamakai kebutuhan yang praktis sebagai dasar untuk penjelasan. Untuk menghubungkan dalam mencapai tujuan ke depan menggunakan aturan atau norma sosial.
Prinsip. Teori praktis berbeda dengan teori nomotetik yang menonjolkan dimensi asumsi, konsep, penjelasan dan prinsip. Di sini, prinsip-prinsip merupakan panduan untuk refleksi dan tindakan. Ketika suatu teori menyertakan prinsip-prinsip, maka hal itu dikatakan sebagai teori praktis. Robert T Craig dan Karen menyatakan teori praktis memberikan prinsip yang menjadi penghubung untuk menyusun model normatif yang sifatnya sementara, bisa diperbarui, bisa diterima secara rasional yang relevan dengan teori paktis yang besar.


Evaluasi Teori Komunikasi
Semua teori memiliki kelemahan sehingga kita tidak akan pernah mendapatkan satu teori yang paling benar. Ruang lingkup teori merupakan kelengkapan suatu teori. Ruang lingkup teori tergantung pada prinsip bahwa penjelasan teori harus umum



Related Posts

Ilmu Pengetahuan dan Teori Komunikasi
4/ 5
Oleh

Sertakan komentar anda